Insertt-Mbah Boinem Janda Berusia 102 tahun yang tidak dapat BLT DD.

Kabaripost.com-

Trenggalek-Dengan adanya wabah penyakit pandemi Covid-19, banyak dampak yang terjadi pada perekonomian masyarakat, hal ini sangat dirasakan oleh warga yang memang sebelumnya sudah berada dibawah garis kemiskinan, maka dari itu Pemerintah Pusat, Daerah, dan Desa berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi beban hidup warganya dengan memberikan berbagai macam bantuan sosial.

Bahkan Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa mengintruksikan penggunaan Dana Desa untuk disalurkan kepada warganya yang terdampak Covid-19 atau masyarakat yang dinilai tidak mampu dengan adanya program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) bisa membantu untuk menyambung hidupnya.

Hal ini atas Dasar Hukum PERMENDES No 6 Tahun 2020 tentang perubahan PERMENDES Nomor 11 Tahun 2019, terkait prioritas penggunaan Dana Desa Tahun 2020.

Namun, pendataan penerima manfaat yang dilaksanankan oleh Pemerintah Desa Diduga banyak yang tidak tepat sasaran, hal ini terjadi di Desa Karangtengah kecamatan panggul kabupaten trenggalek Sebagaian besar warganya yang berstatus janda dhuafa dan keluarga yang berada digaris kemiskinan tidak mendapatkan bantuan BLT-DD namun sebaliknya yang dinilai mampu mendapatkan BLT-DD. jumat Rabu. 28/5/2020.

seperti yang di alami mbah boinem janda usia 102 tahun warga RT 25 RW 07 dusun krajan mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah daerah maupun pusat.dia hidup seorang diri di rumah yang sangat sederhana, ia juga mengaku bahwa dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan sosial apapun.

“Saya sekarang sudah tidak bisa bekerja, saya makan dari anak, karena fisik saya sudah tidak bisa bekerja lagi, sudah lama sakit saya juga hidup dengan serba keterbatasan”. Ungkapnya.

Dirinya mempertanyakan sebenarnya yang layak menerima bantuan BLT dan BST itu golongan keluarga seperti apa, kalo memang seperti dirinya orang yang tidak layak dapat bantuan.

Sementara mislan anak kandung mbah Boinem mengatakan.” saya kepingin tahu keluarga seperti apakah yang mendapatkan BLT itu, apakah keluarga ke keluarga saja atau bagaimana orangnya, bukankah BLT itu ada karena dampak virus corona ini, jika orang seperti ibuk saya tidak layak dapat bantuan saya terima karena saya juga masih mampu mencari sedikit – sedikit, tapi jika seperti ibuk saya layak menerima bantuan kemana hak ibuk saya ungkapnya .

Mungkin terlalu capek atau kelelahan sangking banyaknya data yang akan didapatkan oleh petugas bantuan kepada masyarakat sehingga lupa dengan ibuk saya yang sudah puluhan tahun sakit seharusnya sangat layak sekali mendapat bantuan BLT yang diberikan Pemerintah pusat itu.

saya berharap penegak hukum untuk turut perhatian nanti kepada masyarakat yang layak menerima bantuan tetapi tidak didapatkannya bantuan itu, termasuk oknum yang suka menyunat bantuan tersebut jika memang ada di daerah ini pungkasnya.

 

Reporter

( indra)

By admin