PEKALONGAN – kabaripost
Kota Pekalongan mendapat julukan kota batik. Hal ini tidak terlepas dari sejarah bahwa sejak puluhan dan ratusan tahun lampau hingga sekarang, sebagian besar proses produksi batik Pekalongan dikerjakan di rumah-rumah. Akibatnya batik Pekalongan menyatu erat dengan kehidupan masyarakat Pekalongan. Masyarakat Kota Pekalongan yang terletak di bagian barat provinsi Jawa Tengah memang tak bisa lepas dari batik. Mereka hidup dari batik, yang sebagian besar dikerjakan di rumah-rumah penduduk.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Pekalongan Ir. BUDIYANTO, M.Pi, M.Hum , bahwa umkm batik di pekalongan merupakan komoditi utama sentra ekonomi kota, yang merupakan penunjang kehidapan utama masyarakat kota pekalongan. Disaat pandemi dan paska pandemi, terdapat penurunan penjualan batik yang sebelumnya kota pekalongan ramai dikunjungi wisatawan asing yang berburu batik, selepas pandemic terdapat penuruan penjualan.
Oleh karenanya, pasca pandemi ini merupakan momen tepat bagi mereka untuk bangkit kembali. LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) bekerjasa dengan Centre Entrepreneiral Leadership Universitas Indonesia memilih kelompok usaha ini untuk bersama membangkitkan kembali kejayaan Kota Pekalongan sebagai sentra produsen batik di Indonesia yang mendunia. Melalui LPS Peduli Bakti Bagi Negeri, LPS memberikan program pendampingan kewirausahaan digital khusus membantu bagaimana UMKM Batik dapat mengadopsi kemajuan TIK/digital guna mendukung kemajuan usaha. Setelah mengikuti program ini para UMKM pecel diharapkan dapat memahami pentingnya TIK, menerapkan digital marketing bagi usahanya guna memperluas pasar dan peningkatan omzet.
Selama dua hari LPS Peduli dan tim CSEL-SKSG Universitas Indonesia memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM Batik. Pelaksanaan kegiatan ini berlangsung pada 12 13 Juni Hotel Sahid mandarin Kota Pekalongan. Hadir membuka kegiatan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Pekalongan Ir. BUDIYANTO, M.Pi, M.Hum. Selain itu dari Pihak LPS hadir Ibu Ami Purwoningsih, Kepala Divisi Pengendalian Operasional Bidang I LPS. Sesi materi terdapat pemateri yaitu Prof Roy darmawan, selaku Ketua CSEL UI, Muhammad Fatih selaku pakar digital di Kota Pekalongan, Praktisi Sosial Media Expert ibu Ida , serta narasumber lain dari CSEL UI yakni Ibu Vivi , dan Bapak Nasihin. Pada kegiatan ini juga pihak edukasi LPS yang diwakilkan oleh Ibu Ami menjelaskan pentingnya menabung secara aman.
Banyak materi yang diberikan selama dua hari pelatihan, diantaranya adalah: membangun mindset wirausaha, karakter wirausaha, budaya dan etika kewirausahaan di era digital, pentingnya adopsi digital bagi UMKM, digital marketing, penggunaan aplikasi POS guna efisiensi transaksi, dll. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi para pelaku UMKM di mana para pelaku UMKM nantinya dapat menerapkan ilmu yang didapat dari pelatihan ini dengan beradaptasi dengan dunia digital sehingga usahanya dapat lebih maju dan berkembang.
Menurut Tabita, salah satu peserta, pelatihan ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan usaha Batiknya. Wahyu berharap dengan pelatihan ini produk pecelnya bisa dikenal luas di luar daerah hingga keluar negeri. Wahyu dan peserta lain sangat senang dan berterimasih kepada penyelenggara akan suksesnya kegiatan pelatihan ini di Pekalongan.