Isert foto dokumenIndra Susanto

Kabaripost.com-Kembali ke pokok persoalan, mengapa UKW tidak menjamin kompetensi dalam menjalankan profesi sebagai wartawan…? UKW (Uji Kopetensi Wartawan) Yang Selalu di Gaungkan Oleh PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kurang Efektif..

Saat Wartawan kabariPost.com Wawancara Dengan Salah satu Tokoh Pemuda Surabaya .Indra susanto Ketua DPD AKGI ( ALIANSI KEBANGSAAN GOTONG ROYONG), Sama seperti di dunia pendidikan pada umumnya, kompetensi tidak ditentukan oleh ujian atau tes kelulusan. Ujian hanya dilakukan untuk mengukur kemampuan kognitif seseorang. Sementara kompetensi merupakan ranah afektif dan psikomotorik manusia. Kompetensi hanya dapat diukur menggunakan variabel competency assessment.Ujarnya

Asesmen Kompetensi itu mengacu kepada sistim pembelajaran yang fokus pada usaha menemukan kendala atau hambatan dan mencari alternatif pemecahan masalah terhadap kendala kompetensi dan kinerja seseorang. Asesmen Kompetensi memandang bahwa semua orang sesungguhnya memiliki kompetensi atau kemampuan atau talenta. Tidak seorang pun yang lahir ke dunia ini tanpa dibekali talenta oleh Sang Pencipta.Tuturnya

Imbuhnya, ketika kompetensi yang dimiliki seorang manusia tidak mewujud secara maksimal dalam kinerja kesehariannya, maka yang diperlukan adalah meng-asesmen kompetensi yang bersangkutan. Melalui asesmen kompetensi dapat dilihat berbagai hambatan yang dialami seseorang dalam menjalankan misinya, mewujudkan karya terbaiknya. Ketika hambatan-hambatan telah diketahui, selanjutnya dapat dianalisis dan ditetapkan berbagai alternatif jalan keluar untuk mengatasi atau menyiasati kendala-kendala itu.

Sebagai unsur yang masuk ranah afektif dan psikomotorik, maka kompetensi seorang wartawan tidak hanya diukur dari sisi pengetahuan dan kemampuan menghasilkan karya jurnalistik. Kompetensi kewartawanan seseorang semestinya dinilai secara kwalitatif dari sisi karakternya sebagai wartawan. Idealisme kewartawanan yang meliputi: kejujuran, integritas, semangat pantang berputus asa, kepedulian sosial, dan ketulusan hati, harus menjadi karakter harga mati bagi seseorang wartawan. Unsur-unsur inilah yang semestinya di-assesment dalam rangka meningkatkan profesionalitas setiap wartawan.

Dewan Pres Selama Ini yang di danai oleh pemerintah dengan anggaran APBN Harus terbuka dengan perusahaan Pimpinan Redaksi seluruh Indonesia…karena Uang yang di gelontorkan Dari Pemerintah Itu Uang Rakyat.Harusnya Dewan Pers Terbuka maslah Anggaran.Dengan Seperti Itu Kesejahteraan Wartawan Pasti terjamin.( Indra)

 

Editoring

4L1v

By admin