Jakarta – kabaripost.com

Badan Relawan Prabowo bisa menjadi daya tawar kepada partai agar memenangkan 08 sebagai Presiden RI. BRP memiliki peran dalam politik negosiasi dengan partai sebagai pengusung Calon Presiden. Tentu kaitannya juga dengan dialektika formal politik negosiasi.

Doa dan diskusi Reboan BRP (Badan Relawan Prabowo) dengan tema Intelijen dalam Pemilu. Dalam agenda kordinasi, komunikasi menyamakan ide dan tujuan para relawan untuk dukungan kepada Prabowo Subianto pada Pemilu 2024 menang menjadi Presiden Republik Indonesia ke 8. “Kami bertekad bulat bersama para relawan dari Sabang sampai Merauke dan siap untuk mendukung pemenangan Prabowo pada Pemilihan Presiden nanti,” kata Ketua Reboan BRP, Romadhon di Jakarta, Rabu 26 Juli 2023.

Dia menyatakan kegiatan diskusi Reboan BRP untuk mengawal pemilu yang demokratis aman dan damai seperti yang di inginkan bapak Prabowo kepada para relawan dan pendukungnya. Dia berharap diskusi rutin tetap pada harapan bapak Prabowo dapat menjadikan Indonesia negara yang semakin kuat dalam menghadapi kondisi global yang sedang tidak stabil saat ini.

“Pemimpin ke depan harus menjadi betul-betul menjadi pemimpin, sosok presiden Indonesia mendatang harus bisa menjadi pemimpin di negara majemuk,” ungkap bapak Erry sebagai narasumber. “Dia harus bisa berdiri di atas semua golongan yang ada saat ini. Diperlukan sosok pemimpin kuat, pemimpin yang mengetahui tentang strategi perang, dan geopolitik internasional, dan itu semua mengakui ada pada sosok Prabowo,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua BRP Eko Djalmo Asmadi menyatakan Indonesia harus dipimpin sosok yang mampu loyal ke masyarakat karena tugasnya mengamankan dan mensejahterakan masyarakat. “Harus bisa menyatukan bukan membuat perpecahan dan rakyat menjadi tujuan utama bekerja secara ikhlas. Karena yang akan disejahterakan dan diamankan adalah rakyat. Rakyat butuh aman dan sejahtera,” katanya.

Untuk diketahui, pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu), pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi di DPR RI. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara

Ditempat yang sama ketua umum GERPAS (Gerakan H. Prabowo Presiden) Sarjuli juga menyampaikan permasalahaan intelijend dalam menghadapi pemilihan umum (pemilu) yang semakin dekat, penting bagi semua pihak untuk waspada terhadap potensi peran intelijen politik yang dapat mempengaruhi proses politik dan stabilitas dalam kontestasi demokrasi. Untuk membahas isu ini, Gerakan Relawan H. Prabowo Presiden (Gerpas) ikut mengisi acara REBOAN di kantor Badan Relawan Prabowo (BRP)

Acara diskusi tersebut diadakan di Jakarta Selatan dengan ikut hadir dari GERPAS diantaranya Ketua Umum Gerpas, (Sarjuli) Bendahara Umum (Umaroh), Sekretaris Jenderal (Rachman) serta Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Riau, Muhammad Yuslizar. Diskusi ini dimaksudkan untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya memahami dan mengantisipasi peran intelijen politik selama proses pemilu.

Sarjuli, Ketua Umum Gerpas, dalam sambutannya menekankan betapa vitalnya peran intelijen politik dalam menyusun strategi dan taktik dalam perpolitikan. Ia menyatakan, “Intelijen politik memegang peranan penting dalam membantu kita memahami dinamika politik di tengah masyarakat. Namun, kita juga harus berhati-hati untuk tidak terjebak dalam manipulasi atau permainan kotor yang dapat merusak integritas pemilu.”

Diskusi tersebut membuka ruang untuk para peserta, termasuk pimpinan daerah untuk berbagi pengalaman dan pandangan tentang upaya memahami dan menghadapi potensi pengaruh intelijen politik yang dapat mempengaruhi proses pemilihan umum.

UMAROH, Bendahara Umum Gerpas, menambahkan, “kita harus bersama-sama mengawal integritas pemilu. Kita perlu melawan segala bentuk upaya pengaruh asing atau praktik-praktik yang tidak etis dalam proses politik.”

Acara tersebut menjadi langkah awal bagi Gerpas dan para peserta untuk lebih waspada dan menerapkan langkah-langkah yang proaktif dalam menghadapi peran intelijen politik yang mungkin terlibat selama masa kampanye dan pemilihan.

Dalam menghadapi tantangan kompleks dalam demokrasi, para peserta acara menyepakati pentingnya menggalang kesadaran bersama dan melakukan upaya konkret untuk menjaga integritas dan kemandirian dalam proses politik.

Ketua Umum (Gerpas) gerakan H. Prabowo Presiden, Sarjuli menyimpulkan, “Kita harus tetap teguh berpegang pada prinsip-prinsip keadilan dan transparansi dalam setiap tahapan pemilu. Mari bersama-sama menjaga integritas dan keutuhan pemilu demi kepentingan bersama untuk kemajuan bangsa dan negara.”

Acara diskusi tersebut REBOAN ini menjadi momen penting dalam memperkuat kesadaran dan kewaspadaan terhadap peran intelijen politik selama pemilu. Diharapkan, langkah-langkah yang diambil dari diskusi ini dapat menjadi acuan bagi Gerpas dan seluruh masyarakat dalam menjaga integritas dan kemandirian dalam proses politik yang sehat (rch)

By admin