Jakarta, 1 November 2025 — Dalam rangka memperingati World Flu Day 2025, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menggelar webinar dan konferensi pers nasional untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan penyakit pernapasan, khususnya influenza. Kegiatan ini diselenggarakan seiring meningkatnya kasus flu di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.
Acara ini dihadiri oleh para pakar dan dokter paru Indonesia, antara lain Dr. dr. Irawaty Djaharuddin, Sp.P(K), Prof. Dr. dr. Reviono, Sp.P(K), dan dr. Helmia Hasan, Sp.P(K). PDPI juga bekerja sama dengan berbagai mitra penyelenggara PT Dexa Medika untuk memberikan edukasi dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Baca juga; Menag RI Tinjau Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di MI Al Amin Tengah Kramat Jati Jakarta Timur
Dalam paparannya, Dr. Irawaty Djaharuddin, Sp.P(K) menekankan pentingnya menjaga pola hidup sehat, terutama bagi kelompok rentan seperti penderita penyakit paru-paru kronis, jantung, lansia, dan individu dengan penyakit penyerta (komorbid).
“Edukasi dan kepedulian masyarakat sangat penting agar setiap lapisan masyarakat dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta menjalankan protokol kesehatan di mana pun berada,” ujarnya.
PDPI juga membagikan sejumlah langkah penting untuk mencegah penularan influenza, yaitu Menutup mulut dan hidung dengan benar saat batuk atau bersin. Segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami batuk berat, sesak napas, atau nyeri dada.
Melakukan vaksinasi influenza, terutama bagi kelompok berisiko tinggi. Menjaga gaya hidup sehat dengan cukup istirahat, mengelola stres, dan mengonsumsi makanan bergizi. Berolahraga secara rutin dan memasak makanan hingga matang untuk mencegah penularan penyakit.
Melalui momentum World Flu Day 2025, PDPI berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya influenza dan pentingnya vaksinasi. Selain webinar, kegiatan ini juga mencakup penyuluhan kesehatan dan layanan vaksinasi influenza di berbagai rumah sakit di Indonesia
PDPI turut melakukan advokasi kepada pemangku kebijakan untuk memperkuat regulasi serta tata laksana pengendalian penyakit menular.
Sementara itu, Prof. Dr. dr. Reviono, Sp.P(K) memaparkan bahwa kasus influenza dan Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren peningkatan.
“Virus corona dan beberapa virus pernapasan lainnya masih terdeteksi di masyarakat, termasuk pada kelompok usia muda yang kini kasusnya meningkat,” jelasnya.
Ia menegaskan pentingnya pemantauan rutin untuk memastikan diagnosis yang tepat antara influenza, Covid-19, atau virus lainnya.
Menurut Prof. Reviono, sebagian besar kasus influenza bersifat ringan dan dapat ditangani di rumah melalui terapi suportif, seperti pemberian obat pereda nyeri dan demam, fisioterapi dada, hidrasi, serta pemantauan kadar oksigen. “Dalam kasus tertentu, suplementasi oksigen dan terapi bronkodilator juga diperlukan,” ujarnya.
