Kabaripost.com-
Kab.Bogor –Pancakarsa dan Satu Miliar Satu Desa atau yang sering disebut SAMISADE merupakan gagasan Program dari Bupati Bogor Ade Yasin untuk percepatan pembangunan serta pemulihan ekonomi Desa di Kabupaten Bogor.(Selasa,22-februari-2022)
H.Dadeng Wahyudi, S.Pd, ME,Salah satu Anggota dewan komisi satu DPRD Kab.Bogor mendapat kunjungan wartawan diruang fraksi PKS mengenai Pancakarsa dan Samisade, apakah program yang diluncurkan Bupati Bogor Ade Yasin itu bagus dan efektif untuk masyarakat,ini penjelasanya,
“Ya,terimakasih ini pertanyaan yang sangat bagus sekali,intinya saya sangat mendukung ya program Pancakarsa ini karena terasa dimasyarakat program Pancakarsa dan samisade nya ibu bupati,cuma kita juga menyarakan ke pihak exekutif yang melaksanakan program dari ibu bupati pertama adalah,tolong maksimalisasikan program itu harus benar-benar berdasarkan rencana yang dilakukakan sehingga exekusi dan aplikasinya tidak keluar dari rencana yang ada atau tidak mubajirlah,ujar Dadeng kepada awak media
Dadeng melanjutkan,yang kedua harus ada juga tim yang mengevaluasi dan memberikan emm,,apa namanya,,penilaian kepada masyarakat apakah program itu berjalan atau sekedar menggugurkan rencana saja kan ada juga terutama samisade nih, kepala desa sekarang diberikan kewenangan untuk mengatur keuangan yang begitu besar artinya jangan sampai tidak ada bimbingan,tidak ada petunjuk yang jelas,tidak ada arahan,tidak ada evaluasi, akhirnya banyak yang kebingungan untuk apa ini dana anggaran yang begitu besar,ungkapnya
Dia menambahkan,walaupun didesa ada musrembang desa yang dilakukan karena dana samisade itukan harus sesuai dengan hasil musrembang desa sehingga itu,jadi saya mengharapkan kepada exekutif sebagai mitra kerja dari komisi 1 DRPD Kab bogor,bahwa program-program ini harus benar- benar ada evaluasi dilapangan dan juga ada pencerahan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ( Pemdes ) sambungnya,
“kemarin saya ikut acara pertemuan dari Dinas Ketahan Pangan Provinsi ( DKPP ) untuk anggaran tahun 2023 salah satunya disinggung bahwa kabupaten bogor ini adalah kabupaten yang terendah ke 5 terendah dari bawah yang belum mensosialilasikan pentingnya pengganti nasi karbohidrat pengganti nasi,kenapa ini harus kita lakukan supaya masyarakat kita kedepanya tidak hanya karbohidratnya dari nasi sehingga kita bisa menstabilkan kodisi lingkungan dan tidak ketergantungan hidup kita dari sawah walaupun makanan pokok kita adalah beras atau nasi gitu ya, karena kabupaten bogor sosialisasinya itu masih minim sehingga masyarakat masih tergantung pada nasinya itu tinggi dan kita terendah kelima,imbuhnya
Dadeng Berharap dari semua itu yang pertama,kabupaten bogor terbukti adalah kabupaten termaju dan yang kedua terbukti juga dengan hasil dari BPK yaitu Wajar Tanpa Pengecualian ( WTP ),WTP Itu ngk sembarangan loh harus benar dibuktikan nah kita dorong terus Pancakarsa dan Samisade jangan sampai ngak ada harus ada, cuma penggunaanya harus efektif tegasnya.
Reporter
Yulyanah